Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kamu Pilih Jadi Mahasiswa Akademis Atau Mahasiswa Aktivis?

Jurnaliska.com - Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh atau menjalani pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi seperti sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum ialah universitas.

Ketika menjadi mahasiswa maka mindset kita harus sudah berubah karena menjadi mahasiswa adalah yang di harapkan masyarakat sebagai agen perubahan bangsa ini, pilihan akan kita tentukan sendiri mau menjadi mahasiswa seperti apa?

Mahasiswa akademis atau mahasiswa aktivis? mau mencetak sejarah mahasiswa yang baik atau justru menjadi mahasiswa yang tidak pernah melakukan apa-apa?

Tidak ada yang lebih baik di antara mahasiswa organisatoris atau akademis. Semuanya sama saja, sama-sama menyedihkan, karena seberapa mentereng prestasi, pengalaman organisasi, atau aktivitas advokasi yang ada di CV mu, pada akhirnya kamu akan tetap menjual diri di pasar kerja. 

Mana yang lebih baik, menghabiskan waktu di kampus sebagai mahasiswa akademis, atau organisatoris?

Kali ini akan saya bedah satu persatu dari pengertian Mahasiswa Akademis dan organisatoris sahabat hehehe biyar tidak salah kaprah dan berpihak.


1. Mahasiswa Akdemis

Adalah mahasiswa yang kegiatannya di kampus hanya sebatas kegiatan biasa saja seperti mahasiswa umumnya, yaitu kuliah, belajar, mengerjakan tugas, membuat laporan, praktikum, dan presentasi hanya itu-itu saja, artinya mahasiswa ini hanya disibukkan dengan kegiatan akademik kampus saja, sibuk untuk proses persiapan mengejar karir, kuliah hanya sebatas memenuhi SKS saja.

Akan tetapi sahabat perlu tahu ya bahwasanya di kalangan Mahasiswa umumnya menjadi sosok yang akedemis tentu gampang sekali ya karena sudah di lakukan hal layak semestinya di kampus penjuru negeri ini.


2. Mahasiswa Organisatoris

Mahasiswa organisatoris juga mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas, membuat laporan, praktikum dan lain sebagainya. Tetapi di luar kegiatan akademik mereka, para mahasiswa organisatoris ini mencoba menembus batas jendela-jendela kelas dan masuk ke dimensi lebih luas, mempunyai kesibukan lain yang membedakan mereka dengan mahasiswa kebanyakan, yang jelas bukan kesibukkan mengejar akademik kampus saja tentunya.

Salah satunya yaitu Saya sendiri "Memang terkadang apa yang saya lakukan sangat cukup melelahkan ketika di hadapkan dua pokok tanggung jawab yang begitu penting yaitu memegang amanah untuk tetap oke di kampus dan juga di organisasi, Tak hayal Jam kuliah sering lupa karena kefokusan sudah terbagi, Semua ini untuk mengembangkan diri sekaligus juga belajar untuk menjadi mahasiswa yang tidak hanya memikirkna diri sendiri, melainkan belajar untuk peduli, mengabdi, berkontribusi, dan berpartisipasi. Tetapi itu semua tidak mengurangi semangat untuk menjadi mahasiswa yg mendapatkan keduanya"

Dan sering saya temui mahasiswa Aktivis yang mendaku paling peduli dengan rakyat dan kaum yang tertinggal tapi sendirinya meninggalkan terlalu banyak urusan kampus sampai kuliahnya kedodoran.

Abai pada kampus itu bertentangan dengan amanat rakyat, lho. Yang bayarin kuliahmu kan sekian persennya subsidi dari rakyat. Kalau kamu terlalu lama di kampus, artinya uang UKTmu yang mahal itu, yang sebagian dari keringat rakyat yang bercucuran itu, dibiarkan menguap begitu saja~ Ha ha ha.

Tapi entah kenapa sampai sekarang saya masih gagal paham kenapa banyak sekali orang memperdebatkan pertanyaan konyol ini. Maksud saya, kenapa sih orang-orang suka sekali membanding-bandingkan, dan merasa label yang satu lebih bagus dari yang lainnya?

Sering sekali juga kita mendengar kalimat Apakah kewajiban mahasiswa hanya kuliah saja?, bahwa tugas kalian sebagai mahasiswa itu belajar, lulus tepat waktu bila perlu 3,5 tahun dengan IPK cumlaude , tidak usah mengurusi hal-hal lain, apalagi jadi aktivis segala. Memang tidak ada yang salah dengan kalimat itu.

Namun apakah hanya itu saja kewajiban yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah TIDAK! Memang benar kewajiban kita pada saat kuliah terhadap orangtua adalah fokus kuliah, lulus tepat waktu dengan IPK cumlaude .

Tapi sadarkah kita sebagai mahasiswa, bahwasanya ada kewajiban yang justru jauh lebih besar dan lebih berat dan harus kita tunaikan selama kita menjadi mahasiswa.

Yang paling penting adalah kesiapan kita untuk terjun ke dunia masyarakat, belajar nilai-nilai kehidupan dan juga mempersiapkan diri untuk menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas karena setelah lulus dari kampus, kita akan menjumpai kampus kehidupan yang sebenarnya.

Kontributor : Habibur Rohman

Editor : Asnal Masyawi

Posting Komentar

1 Komentar