Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Refleksi Kemerdekaan : Mengurai Jalan Terbebas dari Kemiskinan

Oleh : Umi Illiyah

Kemiskinan merupakan salah satu kondisi ketidakmampuan memenuhi kebutuhan primer yang berupa pangan dan sandang. Kemiskinan dapat disebabkan karena kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar atau sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara, yaitu mencakup gambaran kekurangan kebutuhan pangan sehari hari. 

Kemiskinan bukan hanya dialmi belakangan ini. Sejak dulu, siapa pun Presiden yang menjabat, soal kemiskinan menjadi pekerjaan rumah utama yang harus dituntaskan. Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Hal itu telah dimuat dalam Pancasila sila ke-5 dan diatur dalam pembukaan UUD 1945. Meskipun demikan masalah kemiskinan sampai saat ini terus menerus menjadi masalah yang berkepanjangan. 

Sebenarnya sudah banyak program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah. Namun hal itu belum membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat Indonesia. Kemiskinan juga bisa disebabkan oleh gagalnya perkembangan ekonomi yang direncanakan pemerintah. Banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan disebabkan oleh faktor ekonomi. Masyarakat dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Kemiskinana telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas. Banyaknya masyarakat yang kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya akses pelayanan publik dan yang lebih parah lagi kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup mereka. Seperti mempertaruhkan tenaga fisik untuk mendapat keuntungan dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan.

Dari sisi lain Indonesia walaupun sudah merdeka, akan tetapi tidak menyurutkan sama sekali stabilitas kemiskinan. Berbeda lagi dengan negara lain yang telah kasat mata merdeka, tapi dalam pemerintahan mereka bisa menanggung beban masyarakatnya dan mensejahterakan dengan baik.

Selain itu, tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia semakin membengkak dan marak tersebar di seluruh wilayahnya. Baik perkotaan, apalagi di pedesaan untuk saat ini. Khususnya di penghujung tahun ini yang disebabkan oleh wabah Covid-19 yang kian merajalela. Terutama pada bidang lapangan pekerjaan yang meradang atas banyaknya akses atau jalur yang ditutup.

Banyak dari rakyat Indonesia yang mengeluh, diakibatkan oleh ketiadaannya sarana untuk memenuhi kebutuhan setiap kepala keluarga yang dibebankan pada tiap tiap daerah masing masing. 

Di tengah momen kemerdekaan Indonesia yang ke-76, sejumlah persoalan klasik yang masih terjadi antara lain adalah pertama, tingginya angka kemiskinan daripada kematian. Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia adalah salah satu negara berkembang.  Hampir semua daerah di Indonesia menghadapi persoalan tingkat kemisikinan.

Kedua keterpurukan karena adanya pengangguran. Faktor ini dilatarbelakangi oleh ketiadaannya rasa usaha terhadap perubahan dirinya sendiri dan orang lain. Misalnya saja pemuda pemudi saat ini yang cenderung malas untuk bekerja. Juga kuarangnya pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai penggunaan fasilitas yang telah disediakan pemerintah, seperti Balai Latihan Kerja (menjahit,tata boga,komputer dan mekanik).

Ketiga adalah terbatasnya lapangan pekerjaan. Salah satu faktor terjadinya peningkatan angka kemiskinan di Indonesia yaitu terbatasnya lapangan pekerjaan. Program pegentasan kemiskinan seperti peningkatan akses masyarakat terhadap lahan dan desa perlu dilakukan untuk pemerataan pembangunan sektor lapangan pekerjaan di pedesaan. Umumnya terbagi atas buruh tani dan petani. Sementara itu pertumbuhan buruh tani selama ini cukup stagnan. Sektor pertanian di pedesaan tergantung pada musim dan lahan. Apabila salah satu dari keduanya mengalami gangguan maka masyarakat di desa akan kesulitan menjalankan kegiatan ekonomi yang signifikan.

Selain itu, secara lebih rinci problematika kemiskinan di Indonesia terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah. Secara lebih rinci persoalan itu disebabakan oleh sejumlah hal seperti tingkat pendidikan rendah. Seiring dengan berkembangnya zaman banyak kalangan remaja saat ini yang menyia-nyiakan lembaga pendidikan dan lebih mengutamakan kepentingan individu masing-masing. 

Faktor lainnya adalah terbatasnya sumber daya alam (modal). Ketika sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi. Itu salah satu penyebab kemiskinan yang semakin parah di Indonesia. Selain itu keterbatasan modal juga dapat menghambat perkembangan seseorang untuk membuka usaha baru. Tingkat Penangguran Tinggi 

Langkah selanjutnya yang juga bisa dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan integrasi penyaluran bantuan social. Pemerintah pusat dapat menyalurkan bantuan sosial yang berbeda beda jenis dan jumlahnya menurut data kesejahteraan sosial. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh pemerintah adalah menggandeng bank bank pemerintah melakukan transfer bantuan social langsung ke rekening penerima. Namun solusi ini kesannya adalah instan dan tidak jangka panjang.

Dari berbagai permasalahan yang telah dicantumkan di atas, dapat disimpulkan bahwa penduduk Indonesia saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Sudah waktunya bagi pemerintah memberi perhatian yang lebih kepada masyarakat dengan membuat kebijakan yang mampu memperdayakan sumber daya alam dan penyerapan tenaga kerja. Potensi ini cukup besar untuk dapat membantu pemerintahan dalam mengatasi kemiskinan.

Dari berbagai faktor penyebab kemiskinan yang terjadi di Indonesia, seharusnya pemerintahan mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada, khususnya menyasar generasi muda. Apabila muda Indonesia sudah mendapat fasilitas yang baik dan tercukupi, maka tingkat kemiskinan di Indonesia akan berkurang.

Penulis adalah siswa Kelas XII-MA Unggulan Ulumiyyah Kebonharjo, peserta kelas Metodologi Penelitian Ilmiah, dan santri Ponpes NTI Kebonharjo Jatirogo Tuban.


Posting Komentar

0 Komentar