Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Patah Hati Cintamu Ditolak? Rasulullah juga Pernah Ditolak Cintanya

Jika ada pertanyaan hal rumit apakah di dunia ini, maka akan saya jawab hal rumit didunia ini adalah perempuan. Sulit dimengerti. Rumit difahami. Meskipun wanita pada hakekatnya ingin dimengerti, tapi tidak bisa mengerti. Selalu saja ingin dimenangkan, namun selalu menyalahkan dan mengatakan bahwa laki-laki itu adalah tempatnya salah. Dikejar malah seakan-seakan lari menjauh, didiamkan tidak bisa dimenangkan, dinyatakan cintanya malah ditolak. Begitulah curhatan kawan saya pada percakapan Wathsapp sore ini.

Maka saya katakan kepada kawan, mengikhtiarkan hal-hal baik itu adalah termasuk keharusan. Jodoh, mati, dan rezeki memang sudah ditetapkan oleh Alloh SWT. Lantas apakah kita hanya berdiam diri tanpa mengusahakan? Mengikhtiarkan hal-hal baik dalam rangka menuju ibadah yang berupa menikah adalah suatu hal keharusan yang saya rasa pasti juga terdapat poin pahala didalamnya. Soal nanti cintamu ditolak atau diterima itu kan urusan belakangan, yang terpenting kamu sudah mengusahakan. Misalkan cintamu diterima ya nanti Alhamdulillah, semoga berjodoh menjadi pasangan Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah. Toh misalkan nanti cintamu ditolak ya sudah biasa-biasa saja, gausah nangis, gausah sedih, gausah merasa dirimu saat itu orang yang paling susah didunia, wong masih ada orang yang lebih susah lagi gak bisa makan berhari-hari ya biasa-biasa saja kok

Cinta ditolak merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja, bukan seperti aib dan penyesalan yang luar biasa. Rasulullah SAW saja juga pernah ditolak cintanya. Pernahkah kamu mendengar cerita Nabi Muhammad ditolak cintanya, bahkan bukan hanya sekali, tapi pernah ditolak dua kali cintanya. Saya pernah mendengar cerita ini dari Dosen saya Bapak Sadun Da’im, Lc ketika masih duduk dibangku semester tiga STAI Al-Kamal Sarang. Rasulullah Saw memang manusia biasa yang luar biasa. Beliau menyukai apa yang kita suka. Kadang juga membenci apa yang sepatutnya kita benci. Beliau juga manusia seperti kita. Manusia biasa yang luar biasa. Sebelum menikah dengan Siti Khadijah dan diangkat sebagai Rasulullah, Nabi Muhammad SAW pernah jatuh cinta kepada teman kecilnya yang juga sepupunya sendiri. Perempuan itu adalah Fakhitah yang juga putri dari paman Rasulullah, yaitu Abi Thalib. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan cintanya tersebut dan memberanikan diri melamar saudara perempuan Ali Bin Abi Thalib itu. Namun kemudian ditolak oleh sang paman lantaran Fakhitah atau yang lebih dikenal sebagai Ummu Hani itu akan dinikahkan dengan seorang pemuda bernama Hubayroh.


Hubayroh sendiri merupakan putra saudara ibu Abu Thalib dari Bani Makhzum. Dia juga dikenal sebagai penyair sekaligus pemuda yang baik pekertinya. Saat itu, Bani Makhzum memiliki peran besar bagi keluarga Abi Thalib. Sehingga putrinya dinikahkan dengan Hubayroh yang telah melamar putrinya tersebut.

Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW ketika itu mendengarkan penjelasan dan nasihat dari pamannya tersebut. Hingga akhirnya ia pun tak jadi menikahi teman kecilnya itu. Meskipun ia sempat merasakan jatuh cinta dan berkeinginan menikahinya, Nabi Muhammad akhirnya menerima dengan lapang dada.

Tak lama, Nabi Muhammad SAW pun dipertemukan dengan Siti Khadijah. Istri pertama Rasulullah yang begitu kaya raya dan terhormat. Khadijah menjadi perempuan yang selalu mendampingi setiap langkah Rasulullah dalam berdakwah.

Sementara itu, dalam kitab Al-Ishobah dikatakan bahwa setelah Nabi Muhammad  diangkat menjadi Rasulullah SAW, dan terjadi peristiwa Fathu Mekkah, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam. Namun sayangnya, suami Ummu Hani’ tidak mau ikut masuk Islam, tidak mau bersyahadat, bahkan melarikan diri keluar dari Makkah.  Nabi Muhammad SAW yang masih menyimpan rasa cinta kepada Ummu Hani’ dan mempunyai rasa iba kepada Ummu Hani yang ditinggal kabur oleh suaminya, mempunyai niatan untuk melamar Ummu Hani’ untuk kali kedua.

Namun hal tersebut kembali ditolak oleh Ummu Hani’ dengan alasan bahwa Ummu Hani’ sudah tua dan mempunyai anak-anak banyak. Hal ini ditakutkan mengganggu dakwah Rasulullah SAW di masa yang akan datang.


Cinta ditolak merupakan suatu hal kewajaran, bahkan Raulullah manusia yang luar biasa saja pernah ditolak cintanya sebanyak dua kali, apalagi dirimu yang masih banyak kekurangan. Ikhtiar harus tetap diupayakan, akan tetapi takdir Alloh yang menentukan harus kita siapkan diri kita. Akan ada jodoh yang tepat untuk kita diwaktu yang tepat pula, tugas kita sekarang hanya memantaskan diri sebelum menerima jodoh yang pantas untuk kita sebelum ijab sah. Semoga yang terbaik.

Penulis : Ali Ma'mun




Posting Komentar

0 Komentar