Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bincang Buku "Laboratorium Seribu Tanya: Membahas Persoalan Yang Terjadi Sehari-Hari


Rembang, Komunitas Literasi Daily Sastra menggelar bincang buku "Laboratorium Seribu Tanya karya Lestari Sastra di Rumah Oei Lasem, Minggu (27/7/2025).


Buku terbitan Diandra Kreatif setelah 121 itu secara eksplisit menceritakan semua permasalahan dasar hingga permasalahan yang mengakar di masyarakat. Fenomena yang ditulis berupa kumpulan essay tersebut termasuk seperti halnya bullying, kendala anak pertama, gaji dibawah UMR, dan lain sebagainya.


"Saya pikir. Dengan menulis kumpulan essay yang sudah mengendap berbulan-bulan bisa dijadikan sebuah inspirasi dan renungan bagi diri sendiri. Syukur-syukur kalau pembaca juga bisa memahami keluh kesah penulis buku itu," ucap Ayu Lestari.


Buku itu ditulis oleh Lestari Sastra, yang mana nama tersebut merupakan nama panggung dari Ayu Lestari.


"Nama pena itu sudah lama saya pakai. Semoga kedepannya bisa memberi pengaruh positif," imbuhnya.


Sebenarnya, Ayu Lestari alias Lestari Sastra pernah ada rasa tidak percaya diri untuk menuntaskan naskah tersebut. Akan tetapi, kesempatan untuk cepat-cepat menerbitkan buku adalah peluang yang ia dapatkan secara bersamaan, "Kebetulan saya menang lomba menulis artikel di penerbit Diandra itu sendiri. Alhamdulillah menang. Dan hadiahnya berupa voucher. Daripada tidak terpakai, saya gunakan untuk menerbitkan naskah ini," paparnya.


Selain itu, Lestari Sastra tidak hanya sekadar menulis. Tetapi banyak beberapa sumber referensi dan jurnal-jurnal yang ia sesuaikan berdasarkan tema yang ada.


"Jadi disitu kan ada 5 bab. Jadi per babnya saya cari jurnal, dan data-data yang valid. Tidak cuma dari asumsi saya sendiri. Tahapan itu termasuk cukup menantang," jawab Ayu. 


Wahyu Trisna Augischa, pembicara sekaligus juara dua Duta Literasi Kabupaten Rembang mengaku, setelah membaca buku kelima dari Lestari Sastra merasa bahwa apa yang ia tulis benar adanya.


"Saya sangat terpukau dengan buku ini, apalagi di bagian bab mahasiswa, pasca jadi mahasiswa, dan di bab terakhir. Tentang Islam dan budaya. itu menurut saya ngena sekali," tandas Augischa, sapaan akrabnya.



Bahkan, Augischa mengimbau, bagi seluruh peserta bincang buku untuk membaca buku Laboratorium Seribu Tanya untuk jadi bahan referensi yang isinya tidak terlalu berat bagi pembaca pemula.


"Buku ini aku sangat rekomendasikan apalagi buat pembaca awal yang ngga mau berat-berat bahasannya tapi gaya penulisannya sangat ringan. Baca bukunya Lestari Sastra ini seperti seolah-olah saya diajak berdialog untuk memecahkan solusi," pungkasnya.


Penulis : Ayu Lestari

Editor : Ahmad Taufiqur Rahman


Posting Komentar

0 Komentar