Kita adalah singgah
Yang tak pernah indah
Dan hampir tak akan pernah
Menjadi takdir.
Aku ingin melupakan
Tanpa harus membenci
Dan bertemu dengan senyuman
Tanpa ada rasa nya apaan.
Semakin aku berusaha melupakan
Semakin dia Hadi dalam pikiran ku
Berhenti melupakan
Dan mulai menerima kenyataan.
Di patahkan masa lalu
Di bangkitkan oleh diri sendiri
Kemudian di patahkan oleh orang baru
Kemudian di bangkitkan oleh diri sendiri.
Tuhan mengizinkan ku mencintaimu
Tapi Tuhan melarang aku memiliki mu
Lebih dari jauh terasa asing
Dari pada Deket terasa menyakitkan.
Kita hebat tidak berdebat tapi tamat
Ku kira takdir ternyata cuma Hadir
Ku kira komitmen
Ternyata momen.
Level tertinggi dari mencintai
Adalah mengikhlaskan orang yang kita cintai
Bersama orang lain
Dan kebohongan yang pernah aku lakukan.
Adalah mengatakan hal demikian
Namun aku berhasil Mengikhlaskan mu
Meski Aku gagal untuk
mencintai orang yang baru.
Jika bersamamu bukanlah takdirku
Maka ajarkan ku bagaimana cara
membunuh rasa kemarin
Sempat aku berbincang kepada Tuhan.
Karya : Nur Afifah (Mahasiswa STAI Al-Kamal Prodi Tarbiyah)
0 Komentar