Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kerajinan Sapu Kelud tetap Bergeliat di Tengah Pandemi

SEDAN, Jurnaliska - Kabupaten Rembang terdapat beberapa wilayah yang merupakan sentra kerajinan. Salah satunya di Dusun Kenongo, Desa Kenongo, Kecamatan Sedan. Bahkan Desa Kenongo merupakan kampung kreatif penghasil kerajinan sapu kelud yang sudah turun temurun.

Di Dusun Kenongo sendiri, hampir 85% warganya berprofesi sebagai pengrajin sapu kelud. Kerajinan itu, sudah ada sejak tahun 1990-an.

M Waridun Niam (21) salah satu pengrajin di Desa Kenongo menuturkan, keahlian dalam membuat kerajinan didapat secara turun-temurun. 

"Kalau di sini belajarnya turun-temurun, dari kakek ke anak ke cucu. Biyasanya kalau yang sudah mahir satu hari bisa dapat 50 butir sapu kelud, dan memperoleh bahan untuk pembuatanya juga sangat gampang, " ucap M Waridun Niam saat ditemui tim jurnaliska, Senin (15/3/2021).

Di masa pandemi Covid-19, kata Waridun, memang ada dampak dari segi pemasaran. Kebijakan PPKM di beberapa kota berpengaruh terhadap penjualan kerajinan di sentra kerajinan sapu kelud karena pemasaranya di pasar sekitar sampai ke kota tetangga. Barang yang sudah diproduksi tidak terjual.

"Jadi terkadang juga pusinh uangnya tidak berputar, karena sepinya pembeli dampak dari PPKM di bebera kota. Pengiriman ke luar kota pun terhambat, karena banyak jadwal buka pasar tidak seperti normalnya, " ujar Waridun.

Dihubungi terpisah, salah satu pengepul Mujibur Rohman mengatakan selama pandemi Covid-19 produksi kerajinan di desanya tetap berjalan. Namun, dari segi pemasaran terdapat penyesuaian yakni mengikuti jadwal pasar yang ingin dituju.

"Jadi harapan dan solusi di angan-angan saya masa yang masih sulit ini memang kita di tuntut untuk pandai cerdas memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan produk kita. Tapi ini belum serius saya lakukan. Produksi tetap berjalan dan pemasaran masih dijajakan antar pasar ke pasar dengan membawa banyak barang." ucap Mujibur Rohman.

Mujibur Rohman menambahkan, harapanya pihak desa juga menseriusi icon desa yang sudah ada turun temurun sejak dulu, dikarenakan kerajinan sapu kelud ini asli dari desa Kenongo kalau sampai tergerus oleh zaman maka akan jadi cerita belaka tentang sapu kelud ini.

"Semoga pihak desa juga melirik icon desa yang sudah ada dari nenek moyang, karena sapu kelud ini sudah jelas-jelas ada dan tinggal memoles sedikit oleh pihak terkait, karena ini sudah jelas kelihatan. Ketika pihak desa melirik yang belum pasti takutnya nanti malahan gagal total dan tidak tersalurkan." imbuh Mujib.

Reporter : Habibur Rohman

Editor : Asnal Masyawi

Posting Komentar

0 Komentar